Lompat ke isi utama

Berita

Simulasi SISPAMKOTA Digelar Polres Cimahi untuk KBB dan Cimahi

Simulasi SISPAMKOTA

Pasukan Pengamanan Pemilihan Serentak Menggelar Simulasi SISPAMKOTA di Lapangan Brigif Cimahi, (15/8/2024)

Cimahi, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Pasukan Pengamanan Pemilihan Serentak yang terdiri dari Polres Cimahi, Dandim 06/09, Satpol PP, Dinas Pemadam Kebakaran dan Stakeholder lain melakukan Simulasi Sistem Pengamanan Kota (SISPAMKOTA) pada (15/8/2024) di Lapangan Brigif Cimahi. Simulasi SISPAMKOTA yang diinisiasi oleh Polres Cimahi merupakan bagian dari upaya sentral menjaga keamanan dalam rangka memastikan kesiapan setiap stakeholder untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang dapat muncul ataupun terjadi dalam Tahapan Pemilihan Serentak 2024.

Simulasi yang digelar disebut merupakan salah satu bukti kesiapan pasukan pengamanan. "Diharapkan personel yang terlibat dapat lebih siap dalam menjalani berbagai kemungkinan yang dapat terjadi." ujar Kapolres Cimahi. Simulasi yang digelar tidak hanya dilakukan terhadap satu tahapan. Namun berlangsung mulai dari tahapan kampanye, pemungutan suara, rekapitulasi penghitungan suara, dan tahapan pasca penghitungan suara. Dibuat skenario bagaimana personel menghadapi pihak-pihak yang dapat mengganggu salah satu pasangan calon dalam menyampaikan visi dan misi dalam tahapan kampanye. Serta, pihak yang merasa dalam pemungutan suara terjadi kecurangan bahkan berujung pada protes yang dilakukan.

Respon para personel dalam menghadapi gangguan pun dimulai dari memberikan imbauan terlebih dahulu. Pihak keamanan kemudian mengidentifikasi potensi ancaman dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan. Dalam skenario, massa terus melakukan pendorongan pada pihak keamanan. Massa terus bertambah dan mulai mencelakakan petugas. Kemudian berlanjut lakukan aksi vandalisme di jalanan yang mengganggu masyarakat sipil. Hingga akhirnya, pihak personel keamanan berhasil membuat massa mundur dan pihak provokator diamankan. Untuk yang terluka akan dilarikan ke rumah sakit terdekat sebagai upaya menjunjung tinggi hak asasi manusia. Untuk mencegah kekhawatiran dari masyarakat yang berlarut atas tindakan vandalisme yang telah terjadi, personel keamanan membuat pos polisi keliling dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat bahwa kondisi telah aman kembali.