Lolly: Kehumasan Ibarat Menu Makanan dan Strategi Komunikasi Ibarat Rasa

Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum -  Menjelang Pemilihan Serentak Tahun 2024, perlu dilakukan strategi komunikasi yang tepat agar pesan dan informasi dapat disampaikan dengan jelas kepada masyarakat. Dengan memperkuat komunikasi efektif, Bawaslu dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam mengawasi dan mengawal proses pemilihan. Maka, Humas Bawaslu Republik Indonesia mengadakan "Konsolidasi Nasional: Strategi Komunikasi Humas Bawaslu Menghadapi Pemilihan Serentak Tahun 2024". Kegiatan bertujuan untuk membahas tantangan dan peluang strategi komunikasi Bawaslu menjelang dan pasca Pemilihan Serentak Tahun 2024 serta merumuskan strategi komunikasi untuk meningkatkan kepercayaan publik. Kegiatan dilaksanakan pada Sabtu (20/4/2024) hingga Senin (22/4/2024) di Grand Sahid Jaya Hotel. 

Dihadiri oleh Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty dan Totok Haryono dan Koordinator Divisi Humas, Data, dan Informasi Bawaslu Provinsi se-Indonesia; Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Provinsi se-Indonesia; Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Kabupaten/Kota se-Indonesia; Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Kabupaten/Kota se-Indonesia; Kepala Bagian yang Membidangi Kehumasan Bawaslu Provinsi se-Indonesia; Kepala Sub Bagian Kehumasan Bawaslu Kabupaten/Kota se-Indonesia; dan Staf Kehumasan Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia. 

Kegiatan diawali dengan pembacaan laporan panitia dari Kepala Biro Hukum dan Humas Bawaslu Republik Indonesia, Agung Bagus Gede Bayu Indra Atmadja. Kemudian dilanjutkan sambutan dari Anggota Bawaslu RI, Totok Haryono. "Humas merupakan wajah lembaga yang memberikan berbagai informasi terutama terkait PHPU yang sedang berlangsung. Pemilu Tahun 2024 kemarin menjadi evaluasi untuk tetap hadir dan melakukan yang terbaik. Pemilihan Serentak adalah satu lagi kesempatan dalam membuktikan kerja-kerja Bawaslu yang tentu harus semakin lebih baik. Itu adalah hutang kita bersama dengan banyaknya catatan dari pelaksanaan pemilu," ujar Totok. 

Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty. Lolly menyampaikan bahwa hutang dalam konteks kerja kelembagaan harus menjadi pengingat kita, itulah mengapa rapat konsolnas mengundang 1700 orang karena terdapat pekerjaan rumah yang harus dijawab dalam pemilihan kepala daerah. Cara yang paling elegan adalah dengan refleksi secara dini mengenai terobosan yang telah dilakukan dan bolongnya dimana maka Pilkada tidak boleh terjadi lagi. "Kehumasan ibarat rantai besi yang bersifat kuat, menguatkan dan lentur. Konsolidasi nasional memiliki dua pesan. Pertama, kehumasan tidak cukup jika hanya membangun kehumasan tapi harus memastikan strategi komunikasi kehumasan. Hubungan masyarakat diibaratkan sebagai menu masakan dan strategi komunikasi ibarat rasa dari makanan. Kedua, SK Nomor 0090 Tahun 2022 yang didalamnya berisi 13 mengenai pedoman hubungan dengan media. Mari kita pakai hati dan rasa dalam strategi komunikasi. Humas harus menjadi lebih sigap dalam mewartakan secara tepat dalam memberikan informasi dan dalam pemilihan kepala daerah harus mampu memberikan informasi seluas-luasnya bagi semua pihak," tegas Lolly. Di hari kedua kegiatan dilaksanakan kegiatan di Kantor Bawaslu dalam rangka Puncak HUT ke-16 Bawaslu kemudian siang harinya dilanjutkan dengan sesi pemaparan pemateri dari para expert.