Bangun Kesadaran Demokrasi Sejak Dini, Bawaslu Rancang Pendidikan Politik untuk Pelajar
|
Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Ketua Bawaslu Republik Indonesia, Rahmat Bagja, menyatakan pentingnya membuka peluang ruang pendidikan politik bagi pemilih pemula. Menurut Bagja, kesadaran politik di kalangan pemilih pemula belum relatif tinggi untuk peduli terhadap politik. Hal ini disampaikan saat menerima kunjungan dari Institut Hijau Indonesia (IHI) di Gedung Bawaslu, Senin (22/7/2025).
Menurut Bagja, melihat fenomena tersebut, Bawaslu berupaya memperluas sasaran pendidikan politik yang selama ini banyak menyasar mahasiswa. “Pendidikan politik untuk pemilih pemula masih sangat terbatas. Padahal, jika dimulai sejak tingkat SMP atau SMA, mereka bisa lebih awal mengenal dan memahami sistem politik di Indonesia,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa melalui kegiatan pendidikan politik, para pemilih pemula diharapkan mampu menyuarakan hak-hak mereka sebagai warga negara dalam forum-forum diskusi yang edukatif. Dengan dukungan kerja sama bersama pemantau pemilu, Bawaslu ingin membangun jaringan pendidikan politik yang lebih luas dan inklusif.
Bagja menyampaikan rencana untuk mendorong jajarannya agar aktif menyosialisasikan pendidikan politik langsung ke lingkungan sekolah menengah. Ia menyebut bahwa inisiatif ini akan dirancang oleh tim teknis Bawaslu, mengingat tahapan Pemilu belum dimulai.
“Ini momentum yang tepat untuk mulai menyasar sekolah, bukan hanya kampus. Semoga bisa segera dirancang dan dilaksanakan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bagja berharap program ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam menyambut Pemilu 2029, sekaligus menciptakan kader-kader muda yang memiliki kepedulian terhadap pengawasan pemilu dan pembangunan demokrasi.
Audiensi tersebut juga dihadiri oleh Ketua IHI Chalid Muhammad dan Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Dewi Ratna Pettalolo.
Sumber: Website Bawaslu RI
Penulis: Bunga Putri N.