Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu KBB Awasi Coklit Terbatas di Tiga Desa

Coktas

Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kabupaten Bandung Barat, Siska Ayu Anggraeni (paling kanan) saat melakukan pengawasan Coklit Terbatas di Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang (13/11/2025)

Bandung Barat, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kabupaten Bandung Barat, Siska Ayu Anggraeni menegaskan komitmen Bawaslu dalam memastikan pelaksanaan Pencocokan dan Penelitian Terbatas (Coktas) berjalan sesuai ketentuan untuk menjamin hak pilih masyarakat pada Pemilu mendatang. Hal tersebut disampaikan saat melakukan pengawasan Coktas di lapangan. 

“Pengawasan Coklit merupakan langkah penting untuk menjaga akurasi data pemilih. Ketelitian petugas sangat menentukan agar tidak ada warga yang memenuhi syarat namun tidak tercatat pada daftar pemilih,” tegasnya saat monitoring lapangan.

Pengawasan dilakukan secara langsung di wilayah Desa Jayamekar, Desa Padalarang, dan Desa Ciburuy dengan memantau proses kerja KPU Kabupaten Bandung Barat secara langsung di wilayah Desa Jayamekar, Desa Padalarang, dan Desa Ciburuy. KPU melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen, serta mencermati data pemilih baru, pemilih pindahan, pemilih TMS (Tidak Memenuhi Syarat), maupun pemilih berkebutuhan khusus.

menjelaskan bahwa pengawasan melekat dilakukan sebagai langkah pencegahan dini terhadap potensi penyimpangan dan memastikan akurasi data.

“Bawaslu berkewajiban mengawal proses pemutakhiran data pemilih agar objektif, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Data pemilih yang valid adalah fondasi pemilu yang jujur dan adil,” ujarnya.

Dalam proses pengawasan, pengawas menemukan beberapa catatan teknis terutama terkait dengan pemilih baru yang telah berusia 17 tahun. Bawaslu menilai, Coklit Terbatas menjadi instrumen penting untuk memastikan masyarakat tidak kehilangan hak pilih dan daftar pemilih tersusun sesuai kondisi faktual di lapangan. Dengan pengawasan yang lebih ketat, Bawaslu berharap kualitas daftar pemilih dapat menjadi semakin akurat dan komprehensif.

“Validitas daftar pemilih tidak hanya berdampak pada penyelenggaraan di TPS, tetapi juga pada legitimasi hasil pemilu. Semua pihak harus terlibat menjaga hak pilih,” tutupnya.

Penulis dan Foto: Ayu Putri Utami