Kesabaran Tanpa Batas
|
Presiden Joko Widodo memutuskan dan mengumumkan untuk melanjutkan peneraan kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) level 4 dari tanggal 26 Juli sampai 2 Agustus 2021. Itu disampaikan di akhir masa PPKM, yaitu tanggal 25 Juli 2021. Aturan-aturan lengkap dan ketat diberlakukan, misalnya boleh makan di tempat makan, meskipun dibatasi hanya 20 menit. Apakah PPKM level-level ini akan kembali diperpanjang lagi ? Hal itu bergantung pada situasi perkembangan penanganan covid-19 yang masih jadi pandemi, masih belum jadi endemi. Tidak aneh, jika banyak penolakan atas kebijakan itu. Mungkin dialog suara hati manusia (M) dan jawabannya dalam Al Quran (A) dapat menjadi jawaban penyelesaian yang lebih baik.
Berikut dialog muhasabah :
M : Ya Allah, apakah gerangan yang sedang menimpa kami ini ?
A : “Dan sesungguhnya Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan “ (QS.Al Baqoroh : 155).
M : Mengapakah kami diuji dengan wabah corona seperti ini ?
A : “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan ‘Kami telah beriman’ sedang mereka tidak diuji lagi ? “ (QS.QS.Al Ankabut : 2)
M : Untuk apa sebenarnya ujian ini, Ya Allah ? A : “Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali dengan izin Allah. Barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya.” (QS.At-Thagabun : 11)
M : Namun mengapa harus terjadi menimpa kami ? A : “Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui prang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS.Al Ankabut : 3)
M : Darimana datangnya musibah ini, ya Allah ? A : “Dari mana datangnya ini ? Katakanlah “itu dari dirimu sendiri”. (QS.Ali Imron : 165)
M : Tapi, ya Allah, wabah ini sangat buruk bagi kami A : “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS.Al Baqoroh : 216)
M : Tersengal-sengal dan sesak nafas kami ... Berat hidup kami gara-gara wabah ini A : “Allah tidak membebani seserang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS.Al Baqoroh : 286)
M : Kami tidak bisa bekerja. Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kami dikurung di rumah saja. A : “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS.Ali Imron : 139)
M : Wabah ini begitu dahsyat-nya. Situasi serba sulit dan serba kekurangan, sehingga mungkin kami akan menyerah. Sebagian dari kami juga sudah berputus asa meghadapinya. A : “Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, kecuali kaum yang kafir.” (QS.Yusuf : 87) .”Tiada orang yang berputus asa dari rahamat Rabb-nya kecuali orang-orang yang sesat.” (QS.Al Hijr : 56)
M : Kami menjadi gelisah, was-was, tidak tenang akibat beban berat karena wabah ini, ya Allah A : “Orang-orang yang beriman hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.” (QS.Ar-Ra’d : 28)
M : Di saat pembatasan yang sempit seperti ini, masih adakah jalan keluar bagi kami, ya Allah ? Masih adakah pintu rejeki untuk menyambung hidup kami ini, ya Allah ? A : “Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dari semua masalah yang dihadapinya), dan memberi rejeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya.” (QS.At-Thalaq 2-4).
M : Tapi perusahaan sudah memotong gaji kami. Bahkan sebagian dari kami sudah tidak punya pekerjaan lagi, ya Allah. Siapa yang akan peduli dan mencukupi kebutuhan kami sehari-hari ? A : “Tidak ada suatu binatang melata pun di muka bumi melainkan Allah –lah yang memberi rejeki.” (QS.Hud : 6)
M : Sudah begitu lama kami terkurung di rumah, karena harus stay at home. Rasanya sudah tidak kuat lagi untuk bertahan. Lelah hati ini, ya Allah A : “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu, dan tetaplah bersiap siaga, dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS.Ali Imron : 200)
M : Mengapa Engkau menyuruh kami terus bersabar ? Sampai kapan ? A : “Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS.Ali Imron : 146)
M : Adakah balasan atas kesabaran kami ini, ya Allah ? A : “Sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.” (QS.An-Nahl : 96)
M : Seberapa banyak pahala yang akan Engkau berikan itu, ya Allah ? A : “ Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS.Az-Zumar : 10)
M : Subhanalloh, lalu bagaimana nasib kami nanti di akhirat ? A : “Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari pintu surga sambil mengucapkan ‘Selamat untuk kalian atas kesabaran kalian’ maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS.Ar-Ra’du 23-24)
M : Alhamdulillah, sekarang kami tenang, ya Allah. Kami ridho dengan takdir ketentuan-Mu, dan kami akan bersabar dengan ujian-Mu.
A : “Allah ridho terhadap mereka, dan mereka pun ridho kepada-Nya.” (QS.Al Bayyyinah : 8). “Dan keridhoan Allah adalah lebih besar. Itu adalah keberuntungan yang besar.” (QS.At-Taubah : 72)