Lolly: Jadi Pengawas Partisipatif Itu Butuh Nyali dan Nalar Kritis
|
Bogor, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty, secara resmi membuka kegiatan Pendidikan Pengawasan Partisipatif (P2P) Tahun 2025 yang diselenggarakan di Kota Bogor pada Jumat, (1/8/2025). Dalam sambutannya, Lolly menegaskan pentingnya keberanian dan kesiapan individu untuk menjadi kader pengawas partisipatif.
“Siapa pun bisa menjadi kader pengawas partisipatif, asalkan memiliki keberanian dan tidak mudah gentar,” ujar Lolly saat memberikan arahan dalam kegiatan yang mengangkat tema "Berfungsi dan Bergerak untuk Pemilu 2029 yang Bermartabat."
Lolly menjelaskan, pemilihan Provinsi Jawa Barat sebagai lokasi penyelenggaraan kegiatan P2P merupakan hasil seleksi yang ketat. Selain menunjukkan rekam jejak kuat dalam pengawasan partisipatif, Jawa Barat juga masih memiliki komunitas kader yang aktif bergerak di lapangan, meskipun dengan keterbatasan anggaran.
“Di tengah banyaknya opini masyarakat tentang arah negara, penting untuk memahami bahwa pengawasan pemilu yang independen lahir sebagai respons terhadap krisis kepercayaan pada proses demokrasi sebelumnya. Maka dari itu, pendidikan ini perlu kembali menekankan pentingnya pengawasan dan daya kritis,” jelas Lolly.
Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Barat, H. Zacky Muhammad Zam Zam, turut menyampaikan bahwa dari sekitar 500 laporan pelanggaran yang ditangani, sebagian besar berasal dari masyarakat. Hal ini menunjukkan meningkatnya partisipasi publik dalam pengawasan pemilu.
“Ini menjadi indikator positif. Jumlah laporan dari masyarakat lebih tinggi dibandingkan dengan temuan langsung dari pengawas. Pencegahan juga telah dilakukan melalui lebih dari 10 ribu kegiatan. Kami berharap kader-kader ini siap mendampingi Bawaslu dalam menyongsong Pemilu dan Pemilihan Serentak 2029,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Hj. Nuryamah, memaparkan empat tujuan utama dari pelaksanaan pendidikan pengawasan partisipatif, yaitu: membangun pusat pendidikan dan pengembangan kapasitas yang berkelanjutan, mencetak kader pengawas partisipatif, mendorong lahirnya organisasi dan komunitas pengawasan, serta meningkatkan kapasitas pengawas agar lebih efektif dan fungsional.
Kegiatan ini diikuti oleh peserta yang merupakan alumni Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP) dari Kota Bogor, Kota Depok, dan Kabupaten Bogor. Mereka hadir sebagai representasi komunitas pengawasan yang telah aktif di lapangan dan terus diperkuat kapasitasnya melalui program P2P.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Biro Fasilitasi Pengawasan Pemilu Bawaslu RI, Tenaga Ahli Bawaslu RI, serta Ketua dan Anggota Bawaslu dari Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kota Depok. Seluruh pihak memberikan dukungan penuh terhadap keberlanjutan program pendidikan pengawasan partisipatif di wilayah Jawa Barat.
Sumber: Website Bawaslu Provinsi Jawa Barat
Penulis: Bunga Putri N.