Widodo Tekankan Forum Literasi Keterbukaan Informasi untuk Cegah Hoaks dan Edukasi Pemilu
|
Bandung Barat, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia terus berupaya meningkatkan literasi publik terkait keterbukaan informasi dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan. Salah satu langkah nyata yang diambil adalah dengan menetapkan sejumlah titik lokasi pelaksanaan Forum Literasi Keterbukaan Informasi Pemilu dan Pemilihan di berbagai daerah di Indonesia.
Forum ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap tugas dan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu, serta meningkatkan kesadaran kolektif tentang pentingnya mengelola dan menyebarluaskan informasi secara bertanggung jawab.
"Harapan kami, melalui forum ini masyarakat bisa lebih memahami bentuk-bentuk pengawasan yang menjadi tanggung jawab Bawaslu. Tujuannya tidak lain adalah untuk menekan peredaran hoaks yang kerap kali muncul menjelang atau saat pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan," ungkap perwakilan Bawaslu dalam kegiatan tersebut.
Widodo, Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Jawa Barat menegaskan bahwa hoaks kerap bermula dari informasi yang tidak akurat dan tidak bersumber dari saluran resmi seperti Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Padahal, Bawaslu secara aktif telah membuka akses informasi publik seluas-luasnya.
"Ada beberapa kasus yang memicu hoaks padahal informasinya tidak diambil dari PPID. Hal ini yang menyebabkan hoaks berkembang. Padahal, kami telah membuka informasi seluas-luasnya. Bawaslu memiliki PPID," ujarnya.
Widodo juga menambahkan bahwa keterbatasan anggaran bukan menjadi hambatan untuk menyebarluaskan informasi publik. Upaya efisiensi tetap dilakukan, dan pelaksanaan forum ini akan diteruskan dan diperkuat oleh Bawaslu Provinsi serta Bawaslu Kabupaten/Kota.
"Di media sosial, informasi-informasi dari forum ini akan ditayangkan agar masyarakat dapat memahami dan memperoleh informasi publik yang memang disediakan. Harapannya, keterbukaan ini menjadi budaya bersama untuk mencegah penyebaran disinformasi,” tutup Widodo.
Melalui forum ini, Bawaslu tidak hanya menegaskan komitmennya terhadap transparansi informasi, tetapi juga mengajak masyarakat untuk turut ambil bagian dalam menjaga integritas informasi selama proses demokrasi berlangsung.
Penulis dan Foto: Bunga Putri N.